Day 14: Tips Beasiswa LPDP

Bagikan :

  1. All about Funding 
    1. Untuk kuliah S2, ada beberapa opsi pendanaan/funding. Biasanya, biaya kuliah biaya S2, baik dalam negeri maupun luar negeri itu mahal (at least for me). Jadi, ada beberapa opsi yg bisa km pertimbangkan:
      1. Beasiswa: ada beasiswa full atau partial scholarship, riset!
      2. Financial Aid dari universitas: km bisa tahu ini di website universitas tujuan
      3. Student loans: pinjaman uang dengan konsekuensi berbunga, meskipun relatif rendah
      4. Pendanaan dari tempat kerja: banyak instansi/perusahaan yg membiayai karyawannya untuk S2. Di instansi pemerintah, ada skema Tugas Belajar dengan sumber dana instansi itu sendiri.
    2. Bahan pertimbangan untuk S2
  2. Berburu Beasiswa S2: step by step
    1. Riset yg banyak ttg berbagai beasiswa, sesuaikan dengan kebutuhan dan kualifikasimu. Pastikan kamu tahu ttg kualifikasi diri/universitas tujuan, persyaratan, dokumen pendukung, kewajiban sebagai penerima beasiswa, dll. Penting untuk riset ttg beasiswa/organisasi tsb, mereka mencari awardee yg seperti apa? Values organisasi tsb apa saja?
    2. Buat tracker di spreadsheet: list berbagai potensial beasiswanya, deadlines, persyaratan, prosedur, dll agar km tahu progress dan tidak terlewat deadline.
    3. Daftar! Lengkapi semua dokumen persyaratan, terkhusus esai dan berbagai pertanyaan prompts, buat dirimu sesuai dengan values dan apa yang dicari oleh beasiswa tersebut. Jangan ketinggalan deadline ya!!
    4. Proses seleksi: ikuti semua prosedur yg ada, latihan latihan latihan!! Biasanya proses seleksi ada seleksi dokumen, ujian langsung, wawancara dan prosedur lainnya. Jangan gagal konyol 🙂 
    5. Banyakin doa dan berbuat baik sambil nunggu pengumuman. Aku selalu percaya The X Factor, ngga ada yg tahu rezeki kita gimana. Banyakin peluang dari ikhtiar dan doa!
    6. Pengumuman: Selamat!! Jangan lupa untuk penuhi prosedur lebih lanjut dan siapkan diri untuk berangkat S2 (jika kamu sudah punya LoA) atau berburu LoA dengan tips yg sudah ku bagikan di postingan sebelumnya.
  3. Opsi beasiswa yang populer:
    1. Beasiswa LPDP: ini banyak jalurnya juga, jangan lupa riset km masuk kualifikasi yg mana dan apakah program/universitas tujuanmu termasuk yg dapat dibiayai oleh LPDP.
    2. Beasiswa Fulbright: untuk ke Amerika Serikat
    3. Beasiswa Chevening: untuk ke Inggris
    4. Beasiswa Erasmus: untuk ke Eropa
    5. Beasiswa DAAD: untuk ke Jerman
    6. Beasiswa Australia Awards (AAS): untuk ke Australia
    7. Beasiswa MEXT: untuk ke Jepang
    8. Beasiswa KGSP/GKS: untuk ke Korea Selatan
    9. Dan masih banyaakkk lagiii berbagai beasiswa yg bisa km cari!
  4. Tips Beasiswa LPDP
    1. Karena aku tim yg dapet LoA Harvard duluan, jadi aku daftar beasiswa hanya satu: LPDP jalur PTUD. Jadi manteman bisa sesuaikan dengan kondisi masing-masing yaa.
    2. Sebelum daftar: BACA DAN PAHAMI BUKU PANDUAN. Sering bgt dapet pertanyaan yg sebenernya ada di buku panduan. Baca dulu pls 🙁 
Buku panduan LPDP bisa berubah-ubah setiap tahun. Ada persyaratan, proses seleksi dan kewajiban yg berubah. Maka sangat pentinkkk untuk pahami buku panduannya sebelum daftar.
  1. Seleksi administrasi:
    1. Pastikan semua dokumen persyaratan sesuai ketentuan dan masih berlaku saat proses seleksi
    2. Pastikan benar dalam upload dokumen. Aku pernah gagal seleksi administrasi LPDP Tahap 2 2021 karena mengupload kertas kosong di bagian Surat Izin Eselon II. Jangan gagal konyol kyk aku yah ges 🙂
    3. Pastikan benar dalam mengisi setiap isian di online form (IPK, skor IELTS/TOEFL, dll)
    4. Esai kontibusi: sangaattt pentiinkkk untuk disempurnakan karena ini merupakan bahan seleksi subtansi/wawancara. Esai ini cukup panjang, 1500-2000 kata, kalau dibandingkan esai daftar sekolah yg cuma 500-750 kata sahaja :’) Jadi konten esai kontribusi:
      1. Deskripsi diri: kamu siapa, background pendidikan dan pekerjaan, serta prestasi yg relevan
      2. Masalah yg diangkat: be specific dan relevan dengan kondisi Indonesia. Ingat, LPDP merupakan beasiswa pemerintah Indonesia, jadi angkat isu yg memang urgent untuk diselesaikan di Indonesia. Berikan juga potensi solusi penyelesaian masalah tersebut.
      3. Penjelasan bagaimana ilmu yg akan dipelajari dari program/universitas tujuan dapat membantumu untuk berkontribusi dalam penyelesaian masalah tersebut
      4. Visi Indonesia di masa depan dan bagaimana peranmu dalam mencapai visi tersebut
      5. Tujuan jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapai visi dirimu dan Indonesia di masa yg akan datang
  2. Seleksi bakat skolastik
    1. Karena aku ngga ikut seleksi bakat skolastik, jadi gabisa ngaish banyak tips ttg ini. Tapi kurang lebih ini mirip kyk Tes Potensi Akademik, jadi cari tahu jenis tes ini dan jajal soal-soalnya. Practice, practice, practice!! Soal ujian cem gini tuh bakal lebih cepat dan tepat ngerjainnya ketika kita sering latihan.
  3. Seleksi substansi
    1. Ikut support group di telegram, discord atau platform lainnya. Biasanya suka berseliweran file2 list pertanyaan dari pengalaman beragam pejuang beasiswa dan banyak simulasi interview yg bisa dilihat umum
    2. Buat matrix wawancara. Sandingkan list pertanyaan dari orang lain maupun kemungkinan pertanyaan dari esai kontribusi dengan poin penting dan jawaban yg sudah kamu persiapkan, review kembali.
    3. Latihan simulasi wawancara. Reach out ke banyak orang untuk simulasi, semakin banyak dan beragam backgroundnya, semakin baik. Aku latihan simulasi sampei >20 kali selama 3 bulan biar ngga gagal konyol 🙂
    4. Latihan sendiri dengan kaca dan kamera. Kalau lagi ngga simulasi dgn orang lain aku SETIAP MALAM SELALU komat kamit sendiri ngelancarin cara aku jawab pertanyaan.
    5. Saat wawancara, be yourself! Tetap konsisten dgn apa yg km tulis di form online dan esai kontribusi.
    6. Humble-bragging is the key! Jangan sombong, tp jangan juga tidak menjelaskan kekuatan mu. I know it’s a grey area, tp semakin sering latihan, akan tahu ambang batasnya di mana.
  1. Essay review
  2. Wawancara sampe gumoy
  3. Pertanyaan yg paling sering muncul
    1. Kenali diri sendiri. Menurut ku, buanyaakk bgt opsi beasiswa dengan beragam karakteristik.. Jadi kamu harus tahu yg cocok dengan mu, dari segi values, biaya yg ditanggung, kewajiban dll. Itu akan sangat memudahkan proses karena kamu sudah sejalan dengan pemberi beasiswa.
    2. Nikmati prosesnya. Proses puntang-panting bikin dan revisi esai, latihan tes dan simulasi wawancara ampe gumoh.. Percayalah bahwa proses itu bukan cuma untuk beasiswa aja, pasti ada personal growth lainnya seperti manajemen waktu dan stres, dll.
    3. Never take anything for granted. Biaya S2 itu muahal buanget, apalagi kalau ke luar negeri. Begitu aku sampe di Amerika, aku pusing sendiri ngelihat harga yg serba muahhaalll. Bener22 gapaham kalo ngga ada beasiswa bakal gimana. Satu hal yg mau ku ingatkan sm diriku sendiri, jangan pernah putus untuk bersyukur. Bisa S2 di luar negeri dengan beasiswa itu privilese bukan main. Semoga kita semua bisa amanah dengan kepercayaan ini.
 My personal story on scholarship: Aku tim yg dapet LoA dulu (Februari 2022), setelah itu baru nyari beasiswa karna biaya S2 di Harvard itu muahaaal puoollll.. Aku sampe tekaget kaget hwaakk. Tp bismillah aja, kalo niat kita baik, insyaAllah pasti ada jalan. Waktu itu aku galau antara daftar Fulbright dan/atau LPDP, karena waktu pengajuan tugas belajar dengan APBD ternyata Pemda gabisa bayarin gegara terlalu besar biayanya. Setelah mempertimbangkan coverage scholarhsip-nya dan waktu/energi yg aku punya, akhirnya aku memutuskan untuk daftar LPDP aja. Yup, that’s the only option aku bisa sekolah di Harvard. Makanya… aku bener2222 persiapan sematang mungkin dan latihan sampe gumoohhh, bener22 tiap hari latihan wawancara karna aku ngga perlu tes bakat skolastik (sudah punya LoA). Alhamdulillah wasyukurillah, dapet juga beasiswa LPDPnya. Seketika nangis ambyaarr begitu dapet beasiswa, karna kalo aku gadapet LPDP, aku gabakal brangkat dan kuliah di sini. Dan begitu sampe di titik ini, aku sangat ngerasa bahwa bisa sekolah di top school dunia itu adalah sebuah privilese. Itu yg mau ku remind ke diri sendiri… Asti, never take these things for granted! Jaga rasa syukur ini, be grounded and stay true to who you are.  #30hbc2022 #30hbc2214 #beasiswa #scholarship #astibacktoschool #gradtips 

Leave a Reply

Hi! I’m Asti, currently studying Global Health and Population at Harvard with LPDP Scholarship. Love to share about education, health, nutrition, mindfulness, productivity and muslim lifestyle!

Instagram

Connect and follow